Kamis, 16 Mei 2013

Minggu, 05 Mei 2013

 BAHAYA ROKOK

                Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hasil studi menunjukkan bahwa perokok berat telah memulai kebiasaannya ini sejak berusia belasan tahun, dan hampir tidak ada perokok berat yang baru memulai merokok pada saat dewasa. Karena itu, masa remaja sering kali dianggap masa kritis yang menentukan apakah nantinya kita menjadi perokok atau bukan (Bustan, 2000).
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization), menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya. Jumlah perokok di dunia mencapai 1,1 milyar orang (WHO, 2008). Di Amerika Serikat, prevalensi perokok usia sekolah menengah pertama tahun 2009 adalah sebesar 5,2% (CDC, 2011).
Indonesia merupakan pasar rokok terbesar kelimadi dunia (WHO, 2011). Berdasarkan jumlah perokok, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India ( WHO, 2008). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010, diketahui sekitar 34,7% penduduk Indonesia menjadi perokok.


            Berdasarkan Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Sumatera Selatan 2007, prevalensi usia pertamakali merokok pada kelompok usia 10-14 tahun yaitu sebesar 10,6%. prevalensi perokok di Sumatera Selatan sebesar 36,6% (Kementrian KesehatanRepublik Indonesia, 2010).
Perilaku merokok membutuhkan biaya. Tanpa disadari dari aspek ekonomi,perilaku merokok menyebabkan pengeluaran uang berlebih. Dalam setahun biaya rokok dapat mencapai sebesar Rp270.000,00 (Nainggolan, 1990). Dari segi kesehatan, rokok menimbulkan berbagai penyakit. Hal ini menunjukkan nahwa perilaku merokok sangat merugikan.